Hadits Arbain Ke 2 Pengertian Islam, Iman Dan Ihsan Kitab Arbain

Assalamualaikum salam saya ucapkan kepada pengunjung kajianmuslim.net – Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang mana di artikel sebelumnya saya membahas tentang hadits arbain ke 1 yang menerangkan tentang Inna amalu bin niyat, nah untuk artikel ini saya membahas tentang hadits arbain ke 2, dari hadits arbain ke 2 ini didalamnya menjelaskan tentang Islam Iman dan Ihsan.

Namun menurut saya ada yang seru dari penjelasan hadits ini, dimana Rasulullah saw sedang mengajarkan agama islam kepada para shahabat tiba-tiba muncul malaikat jibril dan bertanya kepada Rasulullah, maksud dari malaikat jibril ini adalah untuk memberi pelajaran kepada para shahabat secara tidak langsung melalui pertanyaan malaikat jibril yang ditanyakan kepada Rasulullah saw, Nah untuk lebih jelasnya silahkan simak haditsnya dibawah ini.

Diriwayatkan dari sayyidina umar RA, Sayyidina Umar berkata: Dalam suatu waktu kami semua pada duduk dekat Rasulullah Saw, dalam suatu hari tiba-tiba datang kepada kami semua seorang laki-laki yang warna bajunya sangat putih, dan warna rambutnya sangat hitam, laki-lki itu tiba-tiba ada tidak diketahui datangnya dari arah mana, dan dari kami semua tidak ada yang mengenalnya, sehingga di duduk dekat Nabi Saw, terus laki-laki itu menyandarkan dua lututnya kepada dua lututnya Kanjeng Nabi Saw, dan lakilaki itu meletakan kedua telapak tangannya kepada kedua paha Rasulullah Saw, terus laki-laki itu berata: Hei muhammad! Coba terangkan tentang islam kepadaku? Jawab Rasulullah Saw: Islam itu yaitu meyakini sesungguhnya tidak ada tuhan yang wajib di sembah kecali Allah, Dan sesungguhnya Muhammad Itu utusan Allah, dan menjalankan sholat, dan memberikan zakat, dan puasa bulan ramadhan, dan Naik Haji ke baitullah kalau mampu dijalannya.
Laki-laki itu berkata: Benar kamu Muhammad.

Kami semua merasa kaget kepada laki-laki itu, dia yang bertanya kepada Rasulullah tetapi dia juga membenarkan.

Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: Coba terangkan kepadaku tentang iman? Rasulullah Saw Menjawab: Iman itu yaitu harus beriman kepada Allah dan para malaikatnya Alah dan kitab-kitab nya Allah dan utusan-utusannya Allah dan kepada hari Akhir, dan harus beriman kamu kepada takdir Allah maupun itu bagus ataupun buruk.

Laki-laki itu berkata: Benar kamu Muhammad.

Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: Coba terangkan tentang ihsan, Rasulullah Saw Menjawab: Ihsan yaitu ibadah kepada Allah ta’ala seperti kamu melihat Allah, Kalau kamu tidak bisa melihat Allah maka Allah melihat kepadamu.

Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: Coba terangkan kepadaku tentang hari kiamah, Rasulullah menjawab: Yang bertanya itu lebih tahu tentang hari kiamah daripada yang ditanya.
Kalau begitu coba terangkan kepadaku tentang tanda-tandanya hari kiamah. Rasulullah Saw menjawab: tanda-tandanya hari kiamah itu yaitu sudah dilahirkan majikan dari pembantunya.

KETERANGAN: Tentang majikan dan pembantunya: Maksudnya adalah dimana suatu jaman sudah memperlihatkan kejadian dimana seorang ibu yang pekerjaan nya seperti pembantu kepada anaknya, anaknya ini suka menyuruh ibunya untuk ini dan itu, Seperti contohnya: mencucikan baju, menanak nasi dan sebagainya, Nah jaman yang dimaksudkan oleh perkataan Rasulullah Saw itu sudah terjadi dijaman sekarang ini tepatnya tahun 2019, kejadian ini sudah termasuk tanda-tanda hari kiamah, wallahualam.

Dan sudah melihat kamu kepada orang-orang yang tidak pakai sandal dan tidak memakai baju dalam keadaan pakir, dan suka menggembalakan kambing-kambing, tiba-tiba berlomba-lomba membangun gedung-gedung yang tinggi. Setelah itu Terus laki-laki itu pergi dan aku terdiam dengan waktu yang lama, terus laki-laki itu bersabda: hei umar! Kamu tahu tidak siapa yang bertanya tadi? Kata saya (Umar) Allah dan rasulnya yang lebih tahu. Rasulullah Saw berkata: Sesungguhnya laki-laki itu adalah malaikat jibril, Jibril Telah datang kepada kamu semua untuk membimbing kalian tentang agama kalian. (Yang meriwayatkan Hadits Di atas adalah Imam Muslim)

Nah di atas adalah penjelasan tentang hadits arbain bagian dua tentang islam Iman Dan Ihsan, jika teman-teman masih bingung silahkan untuk bertanya melalui kolom komentar atau bisa juga dengan mengkontak kami melalui menu contac paling bawah, Subscribe juga blog ini untuk mendapatkan update artikel terbaru ya, Share kepada teman saudara atupun kerabat jika memang artikel ini bermanfaat.

Waktu Menyembelih Kurban Keterangan Sesuai Hadits

WAKTU MENYEMBELIH KURBAN
Assalamualaikum kajianmuslim – Kali ini kami akan menjelaskan waktu pada saat menyembelih kurban pada saat hari raya, pembahasan ini akan berguna untuk teman teman yang menjadi anggota DKM masjid atau pengurus masjid, karena biasa mereka ini akan disibukan dengan hewan kurban pada saat hari raya tiba, jika di daerahnya ada yang mengeluarkan hewan kurban tentunya.

Menyembelih hewan kurban tentu tidak sembarangan main potong saja, ada di mana waktu yang sudah ditentukan, waktu untuk menyembelih kurban yaitu mulai dari matahari setinggi tombak pada hari raya haji, sampai terbenamnya matahari di ujung barat pada tanggal tigabelas bulan haji, ini semua adalah ketentuan yang sudah Rasulullah sampaikan, Rasulullah Saw bersabda:

ARTINYA:
Barang siapa menyembelihkurban sebelum shalat hari raya haji, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang menyembelih kurban sesudah shalat hari raya dan dua khotbahnya, sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya, dan ia telah menjalani aturan islam.

Jika ada orang yang menyembelih hewan kurban sebelum waktu shalat pada hari raya haji, maka dia ditak menjalankan aturan islam, dan yang dimaksud dengan shalat hari raya dalam hadits ialah waktunya, karena mengerjakan sholat tidaklah menjadi syarat untuk menyembelih hewan kurban, jadi bukan shalatnya, tetapi waktunya, ini semua juga sama seperti apa yang telah Rasululah sampaikan, Rasulullah Saw Bersabda:

ARTINYA: Sesungguhnya hari tasyriq tanggal 11 sampai tanggal 13 haji adalah waktu menyembelih kurban.

Itulah pembahasan tentang waktu menyembelih kurban sesuai dengan hadits yang diperintahkan, semoga artikel ini dapat bermanfaat buat teman-teman, untuk pembahasan ini saya akhiri sampai disini, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Penjelasan Begini Cara Mengetahui Waktu Shalat Fardhu Sesuai Dengan Hadits

WAKTU SHALAT FARDHU
Assalamualaikum kajianmuslim – Artikel ini akan menjelaskan tentang cara mengetahui waktu shalat fardu dengan melihat jam matahari sesuai dengan hadits, hal ini akan sangat berguna sekali ketika kita jauh dari perkotaan, mungkin bisa dibilang ketika kita berada di hutan dan kebetulan semua alat digital dan elektronik kita kehabisan daya, dengan mempelajari watu jam matahari ini kita dapat mengetahui waktu shalat yang tepat, nah dibawah ini adalah penjelasannya.

FIRMAN ALLAH PADA SURAT ANNISA 103
ARTINYA: Sesunggunya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Shalat wajib lima waktu adalah kewajiban yang harus dilaksanankan oleh setiap orang yang sudah baligh dan berakal dalam sehari selamal, seperti apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw,

ARTINYA: Telah difardhukan allah atas umatku pada malam isra limapuluh salat, Maka senantiasa saya kembali kekhadirat ilahi, dan saya minta keringanan sehingga dijadikannya menjadi lima kali dalam sehari semalam.

WAKTU SHALAT
Nah untuk penjelasan bagaimana cara mengetahui waktu shalat akan dibahas dibawah ini yaitu shalat dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib, shalat isya dan shalat subuh.

1. Shalat Dzuhur, Waktu shalat dzuhur adalah setelah teregelincirnya matahari dari titik tengah langit, mungkin akan sangat sulit jika kita melihat langsung ke atas karena akan sangat silau sekali yang berdampak akan merusak mata, disini cobalah untuk menancapkan tongkat dengan posisi vertikal keatas dengan sudut 90 derajat, setelah itu lihat bayangan dari tongkat tersebut, jika bayangannya melenceng sedikit dari tongkat tersebut maka itu sudah masuk kepada waktu dzuhur.

Untuk waktu akhinya apabila bayangan dari tongkat tersebut telah sama panjangnya dengan tongkat tersebut, tinggal di ukur saja panjang tongkat dengan panjang bayangannya.

2. Waktu Shalat Ashar, Waktu ashar dimulai pada saat habisnya wahtu dzuhur yaitu pada saat bayangan tongkat atau sesuatu telah melebihi panjangnya dari tongkat atau sesuatu tersebut, untuk waktu akhir ashar yaitu sampai terbenamnya matahari.

3. Waktu shalat maghrib, Waktu dari shalat mahrib yaitu pada saat terbenamnya matahari sampai terbenamnya syafaq, syafaq adalah cahaya matahari yang terpancar di tepi langit setelah terbenamnya matahari, kebanyakan orang di indonesia sering menyebutnya dengan layung.

4. Waktu shalat isya, Waktu shalat isya adalah pada saat terbenamnya syafaq merah sampai terbit fajar kedua pada saat subuh.

5. Waktu shalat shubuh, waktu shalat subuh adalah dimulai dari terbit fajar kedua sampai terbitnya matahari.

Nah itulah penjelasan tentang bagai mana cara mengetahui waktu shalat fardhu dengan melihat matahari, mungkin jika awal-awal mempraktekannya akan sangat sulit sekali karena kita pertamanya harus mengetahui dahulu sinar sinar yang dipancarkan oleh matahari tersebut, namun jika sudah terbiasa tentu akan sangat mudah, ilmu ini akan berguna ketika jam watu tidaklah bisa digunakan, untuk penjelasan ini cukup sampai disini akhirkata saya ucapkan wasalam.

Shalat Sunah Dua Rakaat Atau Empat Rakaat Setelah Shalat Jumat

HADITS SHALAT SUNAH SETELAH SHALAT JUMAT
Assalamualaiku kajianmuslim.net – Pembahasan kali ini adalah Hadits dari Bukhari Dan Muslim dan lain lain tentang shlat sunah 2 atau 4 rakaat setelah shalat jumat, jadi setelah shalat jumat itu disunahkan untuk shalat 2 atau 4 rakaat.

Berikut ini adalah hadits yang menerangkan shalat sunah setelah shalat jumat, Hadits dari riwayat Bukhari dan Muslim.

ARTINYA: Dari ibnu umar bahwa sanya Nabi Saw, melakukan shalat dua rakaat sesudah shalat jumat dirumah beliau.

Sabda Rasulullah Saw:

ARTINYA:
Dari abu hurairah Nabi Saw berkata: Apabila salah seorang diantara kamu telah shalat jumat, hedaklah ia shalat sesudahnya empat rakaat. (Riwayat Muslim Dan Lain-Lain)

Nah itulah hadits yang menerangkan tentang shalat sunah setelah shalat jumat, akan tetapi yang melaksanakan shalat sunah setelah shalat jumat ini sangatlah sedikit, kebanyakan dari mereka malah langsung pulang kerumahnya masing-masing, namun mungkin saja mereka melaksanankan shalatnya dirumah, wallahualam.

Nah untuk teman teman yang sudah membaca hadits ini janganlupa untuk menunaikan shalat sunah setelah shalat jumat ya, untuk pembahasan hadits ini saya cukupkan, nantikan update artikel selanjutnya dari kami.

Jika ada dari teman teman yang mau menerima pemberitahuan update dari kami silahkan untuk mensubscribe nya melalui form subscribe yang ada dibawah artikel ini, zcaranya tinggal masukan email teman teman, setelah itu nanti teman teman akan mendapatkan pembaruan artikel dari kajianmuslim.net setiap kali kami update, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Melayat Orang Meninggal Riwayat Bukhari Dan Muslim

HADITS MELAYAT ORANG MENINGGAL
Assalamualaikum kajianmuslim.net – hari ini kami akan membahas tentang hadits melayat orang meninggal, hadits melayat orang meninggal ini terdapat pada kitab Bukhari dan Muslim, sebelumnya saya pernah membublish pembahasan tentang Doa Ketika Melayat Orang Meninggal, artikel ini adalah terusannya, jangan lupa kunjungi juga doa melayatnya ya.

Kenapa sih kita disunahkan untuk melayat keluarga orang yang meninggal? tujuannya adalah untuk membuat keluarga yang ditinggalkan supaya sabar karena telah ditinggalkan oleh orang yang keluarga itu sayangi, melayat orang meninggal lebih baik pada saat dia (Orang yang meninggal) belum dikuburkan, Doakan juga supaya mayit itu mendapat ampunan dari Allah Swt, Dan juga supaya membuat keburukan menjadi kebaikan, untuk haditsnya berikut dibawah ini menurut Riwayat Bukhari Dan Muslim.

ARTINYA:
Dari usamah ia berkata, Seorang anak perempuan Rasulullah Saw telah memanggil beliau serta memberitahukan bahwa anaknya dalam keadaan hampir meninggal, Rasulullah Saw berkata: kepada utusan itu, Kembalilah engkau kepadanya dan katakan bahwa segala yang di ambil dari yang diberikan bahkan apapun kepunyaanya Allah, Dialah yang menentukan ajalnya, maka suruhlah ia sabar dan tunduk kepada perintah.

Nah itulah Hadits melayat orang meninggal, pembahasan hadits ini saya cukupkan sampai disini, nantiak update lanjutnya hanya di blog ini tentunya jika saya berumur panjang, jangan lupa Subscribe untuk mendapatkan pemberitahuan artikel terbaru dari kami, jika sahabat mempunyai bahan pertanyaan silahkan tanyakan kepada email yang sudah disediakan, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Batasan Mengangkat Kedua Tangan Ketika Takbiratul-Ihram

Assalamualaikum teman teman kajian muslim, apakah kalian tahu batasan mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul ihrom? Nah jika belum tahu artikel ini akan membahas batasan mengangkat tangan pada saat takbiratul ihram, jika yang sudah tau silahkan baca juga siapa tau mendapat wawasan baru dari artikel ini https://www.kajianmuslim.net/2019/03/batasan-mengangkat-kedua-tangan-ketika.html

Untuk hadits mengangkat tangan ini terdapat dua hadits, Hadits yang pertama dari Malik bin al-Huwairit dan yang kedua dari HR al-Bukhari dan Muslim, untuk lebih jelasnya saya sudah menuliskan haditsnya dibawah ini.

PERTAMA: Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan daun telinga, Berdasarka Hadits:

Dari Malik bin al-Huwairit apabila rasulullah Sawbertakbir, ia mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan telinganya.

Ketika Rukuk’ Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya.

Ketika bangkit dari rukuk Rasulullah Saw mengucapkan: samiallahuliman hamidah (Allah mendengar orang yang memujinya) beliau melakukan seperti itu (Mengangkat tangan hingga sejajar dengan telinga). (HR Muslim).

KEDUA: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, berdasarkan hadits:

“Sesungguhnya Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya ketika ia membuka (Mengawal) Shalat”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Nah teman teman itulah batasan mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul-ihram, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua yang berkunjung ke blog ini, terutama yang belum tau tentang batasan mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram ini, jika merasa bermanfaat silahkan share artikel ini kepada teman, sahabat, kerabat dan keluarga, untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini akhir kata saya ucapkan wasalam sampai jumpa di artikel sebelumnya.

Posisi Mengangkat Kedua Tangan Pada Saat Shalat

Assalamualaikum teman teman, ini adalah artikel yang membahas tentang posisi mana sajakah untuk mengangkat tangan pada saat shalat, mungkin saja ada dari teman teman yang tidak mengetahui aturan ini pada saat shalat, nah kali ini tentunya kajian muslim akan memhasasnya untuk menambah wawasan kita pada saat shalat, untuk lebih jelasnya berikut artikelnya dibawah ini https://www.kajianmuslim.net/2019/03/posisi-mengangkat-kedua-tangan-pada.html

Namun sebelum itu jika berkenan silahkan baca juga artikel sebelunya yang saya publiskan di blog ini, artikel sebelumnya membahas tentang Doa sebelum salam, Nah mari kita kebali lagi ke pokok pembahasan artikel ini.

Mengangkat kedua tangan pada saat shalat itu ada 4 posisi, nah berikut ini posisi-posisi mengangkat tangan pada saat shalat:
1. Ketika takbiratul ihram
2. Ketika akan rukuk
3. Ketika bangun dari rukuk
4. Ketika bangun dari tasyahud awal

Semua aturan ini tentu tidak semena semena saya tuliskan, saya mengutip ini tentu berdasarkan dari hadits HR al-Bukhari, untuk lebih jelasnya berikut dibawah haditsnya:

Dari Nafi’ sesungguhnya apabila ibnu umar memulai shalat, ia bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. ketika rukuk’ ia mengangkat kedua tangannya. ketika ia mengucapkan “Sami allahuliman hamidah” Artinya: “Allah mendengar siapa yang memujinya” ia mengangkat kedua tangannya. ketika bangun dari dua rakaat (Tasyahud Awal), ia mengangkat kedua tangannya”. (HR al_Bukhari).

Nah itulah hadits posisi mengankat kedua tangan pada saat shalat, mudah mudahan teman teman yang membaca artikel ini dapat menjadikan manfaat dan juga menambah wawasan tentang aturan shalat agar shalat kita lebih dekat lagi dengan kesempurnaan, semoga kita semua dapat mendapatkan rahmat Allah Swt, Nah untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Mari Kita Pelajari Kemana Arah Duduk Imam Setelah Salam

Assalamualaikum teman teman kali ini kita akan mempelajari Arah Duduk Imam Setelah Salam, mungkin dari teman teman sudah ada yang tau ketika setelah melaksanakan shalat posisi duduk imam berubah, yaitu bahu dari sebelah kanan menjadi menghadap ke mamum, nah hal ini ada maknanya, dan seperti apa makna yang terkandung di dalamnya mari kita pelajari bersama di bawah ini

Dari al-Barra, ia berkata: “Apabila kami shalat di belakang rasulullah Saw, kami ingin agar kami berada di sebelah kanan beliau, maka beliau menghadap ke arah kami dengan wajahnya saya mendengar rasulullah saw mengucapkan

“YA TUHANKU, PELIHARALAH AKU DARI AZAB-MU PADA HARI ENGKAU BANGKITKAN, KUMPULKAN, HAMBA-HAMBAMU”. (HR.Muslim).

Nah itulah hadits nya, hadits yang menerangkan tentang posisi duduk imam pasa saaat setelah salam, mudah mudahan ini dapat menjawab pertanyaan dari teman teman yang penasaran mengapa posisi imam selalu berubah menghadap ke mamum pada saat setelah salam, untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini, jangan lewatkan artikel selanjutnya ya, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Inilah Ayat Yang Dibaca Rasulullah Saw Saat Shalat Malam

Assalamualaikum teman teman kajianmuslim, artikel ini akan bertuliskan tentang ayat yang dibaca nabi pada saat shalat malam, yang ga tau pasti penasaran dengan ayat yang di baca rasulullah saat halat malam ini, namun sebelum itu silahkan baca juga artikel yang sebelumnya kami publishkan, artikel sebelumnya membahas tentang Berapa Lama Nabi Melakukan Shalat, semoga yang saya bagikan disini bermanfaat ya, Nah mari kita lanjutkan ke pokok pembahasan dari artikel sekarang ini, ayat yang dibaca nabi saw, Hadits dari auf bin malik https://www.kajianmuslim.net/2019/03/inilah-ayat-yang-dibaca-rasulullah-saw.html

Dari Auf Bin Malik Al-Asyja’i, ia berkata: “Saya shalat malam bersama rasulullah Saw pada suatu malam, beliau berdiri, lalu membaca surat al-baqoroh, tidak melewati ayat rahmat melainkan beliau berhenti dan berdoa, tidak melewati ayat azab melaikan berhenti dan memohon perlindungan, kemudian beliau rukuk’ seperti tegaknya, dalam rukunya ia membaca; “Maha suci pemilik kekuasaan, Keagungan, Kebesaran dan kemuliaan”, kemudian beliau sujud seperti tegaknya, kemudian beliau mengucapkan doa dalam sujudnya seperti itu. kemudian beliau berdiri dan membaca surat al-imron, kemudian membaca surat demi surat”, (HR. Abu Daud, An-Nasa’I, Ahmad, Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dan al-Baihaki dalam As-Sunan al-Kubra).

Nah teman teman kajianmuslim itulah ayat yang dibaca rasulullah saat shalat malam, dan mudahmudahan dengan saya bagikannya hadits ini, teman-teman yang tadinya tidak tahu menjadi tahu dan juga lebih bisa untuk terus belajar memperdalam ilmu dalam pengetahuan, semoga ini semua menjadikan kanfaat bagi kita semua, dan untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini, namun jangan lewatkan update artikel selanjutnya tentang Doa ya, tentunya jika saya panjang umur, saya akan terus berbagi pengetahuan di blog ini, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Berapa Lamakah Nabi Muhammad Saw Melakukan Shalat Saat Shalat Malam

HADITS DARI AISYAH
Assalamualaikum ini adalah artikel yang menjelaskan seberapa lama nabi muhammad saw melakukan shalat pada waktu shalat malam, nah bagi teman teman yang ingin tahu, akan saya paparkan disini dalilnya, sebelum itu jika teman teman berkenan silahkan baca juga artikel sebelumnya, artikel sebelumnya membahas tentang bolehkan ber Doa dengan bahasa indonesia, semoga apa yang saya tuliskan di blog ini bermanfaat,

HADITS
ARTINYA: Dari aisyah, sesungguhnya rasulullah saw melakukan shalat malam hingga bengkak kedua kakinya, Aisyah berkata: “Mengapa engkau melakukan ini wahai rasulullah. Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang”. Rasulullah saw menjawab: “Apakah tidak boleh jika aku ingin menjadi hamba yang bersyukur” . (HR. Al-Bukhari)

Nah itulah hadits yang menerangkan se Berapa lama nabi melakukan shalat malam, untuk artikel ini saya akan cukupkan sampai disini, untuk artikel selanjutnya saya akan menuliskan artikel tentang ayat yang dibaca nabi saw tentunya jika saya panjang umur, untuk mengakhiri artikel ini saya ucapkan wasalam 🙂