Hadits Arbain Ke 27 Perbedaan Kebaikan Dan Dosa

Hadits arbain ke 27 menjelaskan perbedaan antara kebaikan dan dosa, dalam hadits ini terdapat dua riwayat, yang pertama riwayat dari nawwas bin sam’an radhiallahu anhu dan riwayat yang kedua dari wabisoh bin ma’bad radhiallaahu anhu, kedua riwayat ini menjelaskan tentang perbedaan kebaikan dan dosa, namun walaupun dalam dua riwayat yang berbeda tetap memiliki arti yang sama, riwayat yang pertama rasulullah menafsirkan dengan sabdanya sendiri, namun pada riwayat yang kedua rasulullah meminta kepada orang yang bertanya untuk meminta pendapat kepada diri sendiri dengan memberikan penjelasan bahwa kebaikan itu adalah apa yang menbuat jiwa dan hati merasa tenang.

Nah kepada teman-teman silahkan baca juga hadits arbain sebelumnya yaitu hadits arbain ke 26 yang menjelaskan tentang segala perbuatan baik itu adalah shodakoh, nah untuk hadits arbain ke 27 berikut haditsnya dibawah ini.

HADITS ARBAIN KE 27
ARTINYA:
Diriwayatkan dari nawas bin sam’an radhiallahu anhu dari nabi shalalahualaihi wasalam beliau bersabda: kebaikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah apa yang terasa menggangu jiwamu, dan engkau tidak suka jika dilihat oleh manusia, yang meriwayatkan hadits diatas adalah imam muslim. Dan diriwayatkan dari wabisoh bin ma’bad radhiallahu anhu, dia berkata saya mendatangi rasulullah saw maka beliau bersabda: apakah kamu datang untuk menanyakan kebaikan? Saya menjawab: ia. Beliau bersabda: mintalah pendapat pada hatimu, kebaikan itu adalah apa yang membuat jiwa dan hati menjadi tenang karenanya, dan dosa itu adalah apa yang terasa menggangu jiwamu dan yang membuat kamu ragu-ragu didalam dada, dan mereka membenarkannya, hadits nya hadits hasan. Yang meriwayatkan hadits di atas dalam dua sanad dua imam yaitu imam ahmad bin hambal dan imam dalimi dengan isnad hasan.

PENJELASAN:
Kebaikan itu adalah budi pekerti yang baik, kebaikan itu tentu terkait dengan prilaku seseorang yang ber akhlak baik, menolong sesama dengan penuh kesadaran, siapapun orang yang melakukan kebaikan tentu dalam hati dan jiwanya akan dipenuhi dengan rasa ketenangan.

Berbeda dengan dsoa, jika seseorang melakukan kesalahan tentu itu adalah sebuah permasalahan yang akan menggangu jiwa, tidak tenangnya hati dan perasaan karena merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan, rasa bersalah yang amat dalam akan menimbulkan rasa keraguan yang amat tinggi, dan juga akan menimbulkan ketidak fokusan kedalam hal lain, hidupnya akan dipenuhi dengan rasa bersalah dan akan mendapatkan tekanan cukup besar dari permasalahan yang ia lakukan, ini adalah sesuatu hal yang normal yang di alami oleh seseorang yang sadar (Tidak Gila), namun karena dirinya mengetahui mana hal yang benar dan mana hal yang salah, sebagai orang yang normal jika dia melakukan dosa tentu dia akan mengalami hal-hal yang sudah disebutkan di atas.

Nah teman-teman, dalam hadits ini mungkin hanya itu yang dapat saya jelaskan, semoga penjelasannya dapat mudah dimengerti, jika teman-teman merasa artikel ini bermanfaat silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman, keluarga, saudara dan yang lainnya, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan info terbaru dari kami.

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *