Hikayah Nabi Yang Bertambah Ilmunya (Nabi Yang Tidak Diangkat Jadi Rasul)

Assalamualaikum sahabat kajian muslim, artikel ini akan berisikian tentang Kisah dari nabi allah yang ilmunya terus bertambah, tentunya dengan ujian yang allah berikan kepadanya, kisahnya cukup menarik untuk kita baca dan kita ambil hikmahnya, kisah nabi ini bukan kisah nabi yang di angkat menjadi rasul ya, kisah salah satu nabi ini mudah mudahan dapat menjadi pelajaran bagi kita agar senantiasa bisa menghadapi cobaan meski cobaan itu terasa tidak mungkin untuk kita hadapi.

“Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi dari kemampuannya”, mungkin ini adalah salah satu hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini, tentunya masih ada lagi hikmah yang lainnya, nah untuk mengetahui hikmah yang lainnya mari kita baca kisahnya dibawah ini.

Diriwayatkan dari muhammad bin ibrohim asamarkondi, dari nabi-nabi yang tidak di angkat menjadi rasul, ada nabi yang bertambah-tambah ilmunya dikasih oleh Allah Swt dengan cara kedatangangan hatip (suara yang tidak kelihatan yang bicaranya), dan dengan cara bermimpi.

Ada seorang nabi yang bermimpi mendapatkan perintah dari mimpinya tesebut,

1. Besok, apa saja yang pertama engkau temukan harus dimakan

2. Yang kedua harus di sembunyikan

3. Yang ketiga, harus di terima olehmu

4. Yang ke empat jangan di biarkan

5. Jangan di dekati

Besok harinya dia keluar dari rumahnya, yang pertama dia temukan yaitu gunung hitam yang sangat besar, lalu dirinya berhenti antara kaget dan bingung, Dia berkata: Allah menyuruh aku harus memakan gunung ini? Apakah aku bisa memakan gunung ini? Lalu dia berpikir, Allah tidak akan menyuruh perkara yang aku tidak kuat, terus dia mendekati gunung mau dimakan.

Setelah didekati ternyata gunung itu mengecil, sampai menjadi sesuap makan, terus gunugn itu dimakan, rasanya manis lebih manis dari madu.

Terus dia berangkat lagi, lalu dia melihat bokor emas, saya dalam mimpi harus menyembunyikan bokor ini, lalu bokornya dikubur, setelah itu dia berangkat lagi, ketika ditengok ternyata bokor itu sudah ada di atas tanah lagi, terus balik lagi bokornya dia kubur lagi. Terus dia berangkat lagi, kembali lagi sampai tiga kali bolak balik mengubur bokor, dia berkata: biarkan saja saya tidak akan mengubur bokor lagi karena saya sudah melaksanakn perintah, setelah itu tiba tiba datang seekor burung mendekati dia, yaitu burung yang sedang dikejar kejar oleh burung elang mau dimakan, kata burug yang dikejar kejar, hei nabi allah saya minta tolong, setelah itu burung itu disembunyikan dalam tangan bajunya, lalu datang burung elang, elang berkata: hei nabi allah saya lapar dari siang saya ngejar ngejar buruan saya sampai mau dapat, semoga kamu tidak memutuskan rizki saya. Terus dirinya berfikir, lalu dia mengambil pisau,dan pisaunya dipakai untuk memotong daging pahanya sendiri, lalu dikasih ke burung elang tersebut, setelah itu daging itu dimakan sama burung elang.

Terus dia berangkat lagi, burung yang bersembunyi dilepaskan lagi, lalu dia menemukan bangkai yang sangat bau, terus dia menjauhi bangkai itu, diwaktu mau tidur dia bermunajat kepada allah: “Ya Allah! Saya sudah melaksanakan perintahmu semoga di kasih paham tentang perkara itu. ” Jawabannya dari mimpinya, yang kesatu yang dimakan olehmu itu adalah godog (hawa nafsu), godog itu pertamanya sebesar gunung, tapi kalau sabar menahan hawa nafsu tentu menemukan manis yang lebih manis dari pada madu, yang kedua yaitu amal sholeh : selamanya yang seperti itu kelihatan terus, yang ketiganya: orang yang diberi amanah jangan menghianati amanahnya. Yang ke empat: jangan membiarkan kepada kebutuhan orang lain. Dan yang kelima: yaitu membicarakan orang: harus dijauhi.

Nah teman teman itulah kisah dari seorang nabi yang ilmunya terus bertambah-tambah, ini baru salah satu kisah dari sekian bnyaknya kisah nabi, mungkin jika panjang umur, kedepannya saya akan menuliskan kisah tentang nabi-nabi yang di angkat menjadi rasul.

Artikel ini saya cukupkan sampai disini, jika teman teman mempunyai bahan pertanyaan silahkan untuk mengirimkan pesan melalui email yang sudah disediakan di menu kontak, kalo ada waktu senggang isnya allah akan saya jawab, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Kisah Seseorang Yang Membeli Abid / Hamba Sahaya

Assalamualaikum saudara kajian muslim, artikel ini akan menceritakan Kisah seseorang yang membeli abid, bagai mana kisah dari seseorang yang membeli hamba sahaya ini, mari kita simak bersama di bawah in.

Diriwayatkan ada seseorang yang mendengar ada yang akan menjual abid, katanya abid itu bagus tidak ada sifat buruknya, hanya saja abid itu suka ngadu-ngadu, tapi oleh orang itu mau dibeli saja walaupun abidnya suka mngadu-ngadu, sanggaannya ngadu ngadu itu tidak berbahaya, singkat cerita lalu abidnya di beli, belum lama kemudian abid itu sudah memulai melakukan kebiasaannya yaitu mengadu-ngadu, dirinya bercerita kepada istri majikannya, suamimu akan menikah lagi dengan perempuan lain, sekarang sediakan saja pisau cukur, cukur bulu pundaknya nanti akan saya gunakan untuk memikat suamimu, istri majikan itu langsung percaya saja, dia mau melaksanakan perintah abidnya yaitu mencukur bulu pundak suaminya.

Sesudah itu lalu si abid bercerita kepada suami majikannya, istri kamu punya maksud mau menyembelih kamu, kalo tidak percaya buktikan saja nanti malam, bapak harus pura pura tidur, majikannya langsung percaya saja, pada malam hari majikannya pura pura tidur, setelah itu istrinya datang membawa pisau cukur mau mencukur bulu paundak suaminya, suaminya berkata dalam hatinya, bener juga ini perkataan si abid itu, di saat istrinya mau mencukur bulu pundaknya, pisaunya direbut oleh suaminya lalu istrinya dibunh, istrinya langsung mati saat itu juga, keluarga dari pihak istrinya menyimpan dendam mau membunh suaminya, seterusnya keluarga dari pihak laki laki juga menyimpan dendam, seterunya kedua keluarga tersebut bertengkar saling membunh, nah seperti itulah akibatnya orang yang suka mengadu ngadu.

Ini adalah kisah jaman dulu, jaman sekarang tidak ada lagi orang yang disebut abid, jaman sekarang lebih kepada pembantu, menyewa pembantu dengan kontrak, nah jika saudara mau mempekerjakan seorang pembantu untuk membantu saudara, pastikan dulu bahwa seorang yang akan saudara pekerjakan baik budi dan pekertinya, artinya tidak seperti kisah di atas, gara gara seorang abid rumah tangga saudara menjadi kacau, mungkin untuk kisah ini saya cukupkan sampai disini jangan lewatkan kisah yang lainnya ya saya akan menulis lagi jika panjang umur, tentunya hanya di blog ini, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Kisah Ibrohim Bin Adham Yang Menuju Jalan Taubat

Assalamualaikum teman-teman kajian muslim, semoga teman teman yang berkunjung kesini selalu diberikan kesehatan oleh Allah Swt, Teman-teman pada kesempatan kali ini saya menuliskan artikel kisah dari ibrohim bin adham yang menuju jalan taubat, kisahnya sangat menarik untuk dibaca, dan kita juga bisa mengambil hikmah dari kisah ini, nah berikut kisahnya kita baca bersama-sama, oh ia baca juga ya cerita kami sebelumnya, cerita sebelumnya membahas tentang Kisah Tiga Orang Yang Pelit semoga bermanfaat.

Dalam suatu hari ibrohim bin adham berangkat dari rumahnya mau berburu di hutan, sesudah dihutan perutnya merasa lapar, lalu dia membuka bekalnya mau makan, tiba tiba burung gagak datang mematuk rotinya, lalu burung gagaknya terbang membawa roti, ibrohim bin adham merasa kaget, lalu dia tunggang kuda mengejar burung gagak itu, burung gagaknya terbang menuju ke pucak gunung, terus dikejar sama ibrohim bin adham ke atas gunung, sesudah sampai di puncak gunung, ternyata burung gagaknya sudah tidak ada, lalu terlihat lagi dari jaul, terus ibrohim bin adham mengejar lagi, setelah gagaknya terkejar tiba tiba burung gagak itu terbang lagi, tiba tiba dirinya menemukan seseorang yang di ikat oleh tali, oleh ibrohim bin adham tali itu dibuka, lalu orangnya ditanya “kenapa kamu bisa seperti ini?” Jawabnya: saya dibegal barang barang saya habis dirampas, saya di ikat dan disiksa, dibuang ke tempat ini, sesudah seminggu lamanya setiap hari saya di kirim roti oleh burung gagak, Allah Swt tidak membiarkan saya kelaparan, lalu orang itu dibawa pulang naik kuda bersama ibrohim bin adham, sesudah itu ibrohim bin adham menjalankan taubat dan menghadapt ibadah yang sebenar benarnya kepada allah Swt, pakaian yang bagus bagus dibuka diganti sama pakaian yang jelek, abid abinya di merdekakan, tanah tanahnya diwakafkan.

Ibrohim bin adham membawa tongkat lalu berangkat ke mekah, dengan tidak membawa bekal dan kendaraan, tawakal kepada alah saja, tapi ibrohim bin adham tidak merasa lapar, lalu dia muji dan bersyukur kepada allah, dia mengamalkan ayat ini,

Artinya: siapa saja orang yang memasrahkan diri kepada allah, maka allah akan mencukupkan kepadanya, sesungguhnya allah melaksanakan segala perkara yang sudah di kehendaki oleh allah Swt.

Ternyata Allah sudah menjadikan segala perkara itu ada batas dan ukurannya.

Nah itulah Kisah dari Ibrohim Bin Adham, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah di atas, untuk kisah ini saya cukupkan sampai disini, nantikan kisah kihsah menarik lainnya ya, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Kisah Tiga Orang Yang Pelit, Hikayah Ini Dikisahkan Pada Zaman Nabi Isa AS

Assalamualaikum wr wb, artikel ini berisikan cerita dimana pada zaman nabi isa ada tiga orang laki laki yang pelit akan harta, dalam kisah ini tentu mempunyai banyak makna yang dapat kita ambil, serta kita dapat belajar tentang kejamnya harta dunia, nah jangan lupa baca juga artikel sebelum ini ya, artikel sebelumnya membahas tentang Kisah Ul Qomah, kembali lagi ke pokok pembahasan cerita ini, tanpa berlama lama berikut ceritanya dibawah.

Diriwayat kan oleh lais dari saidina jarir, ada seorang laki laki yang ingin bersama dengan nabi isa AS, di suatu hari dirinya bercerita, hei nabiullah, saya mempunyai maksud untuk bersamamu, terus nabi isa AS berangangkat bersama laki laki itu, menuju ke pinggir sungai, lalu memakan roti habis dua, tinggal satu lagi, setelah itu nabi isa AS turun ke sungai mau minum, waktu kembali lagi ternyata roti yang satu lagi sudah tidak ada, kata nabi isa siapa yang mengambil roti, kata laki laki itu saya tidak tau, setelah itu kemudian mereka berangkat lagi.

Di tengah perjalanan nabi isa melihat mecek dan kedua anaknya, oleh nabi isa AS anak nya yang satu di panggil, lalu anak mencek itu menghampiri, setelah itu di sembelih, dagingnya separuh dimasak terus dimakan, kata nabi isa berbicara kepada daging yang separuhnya lagi “Berdirilah kamu dengan izin Allah” tiba tiba pada waktu itu anak mencek hidup lagi, terus lekas pergi.

kata Nabi isa, aku bertanya sama kamu demi dzat Allah yang sudah memperlihatkan kekuasaanya kepada dirimu, siapa yang menggambil roti yang tadi, kata temannya saya tidak tau, terus mreka berangkat lagi ke suatu sungai, tangannya laki laki itu dipegang oleh nabi Isa AS terus dibawa berjalan di atas air sesudah sampai disebrang sungai oleh nabi isa AS di tanya lagi seperti tadi, jawabnya: tetap tidak tau,terus berangkat lagi, disuatu tempat nabi isa dan temannya duduk istirahat, terus nabi isa mengumpulkan tanah sambil berkata: berubah kamu jadi emas dengan izin Allah, tiba tiba tanah itu menjadi emas, terus di kumpul kumpul jadi tiga bagian, kata nabi isa untuk saya sebagian, untuk kamu sebagian dan yang sebagian lagi untuk orang yang mengambil roti, setelah nabi isa berkata seperti itu, laki laki itupun mengaku, kata laki laki itu yang mengambil roti itu saya, kata nabi isa AS ini emas untuk kamu semua, sesudah itu nabi isa berpisah tidak bersama lagi dengan laki laki itu.

Singkat cerita orang itu pergi, lalu bertemu dengan dua orang, kedua orang itu mau membegal emas yang dibawanyah dan mau mengambil nyawanya, kata laki laki yang membawa emas bagai mana kalu emas ini dibagi tiga, masing masing mempunyai sepertiga bagian, setelah itu dirinya pergi ke warung untuk membeli makanan, diperjalanan dia berfikir, kenapa dua orang itu harus dibagi emas?, bagai mana kalo makannanya saya kasih racun supaya kedua orang itu mati, kalo sudah mati emasnya akan saya ambil lagi semua, terus dia membeli makanan dan makanannya di kasih racun, setelah itu yang dua orang lagi bermusyawarah, kenapa orang yang pergi kewarung harus dikasih bagian, bagai mana kalo dia kembali lagi kita binasakan saja? Terus kalo sudah mati emasnya kita bagi dua, singkat cerita laki laki yang pergi kewarung sudah datang terus di binasakan oleh kedua orang tersebut, lalu makanan yang dibeli di warung yang sudah dikasih racun dimakan oleh kedua orang itu, tidak lama kemudian kedua orang tersebut mati, emas emasnya berserakan di kelilingi oleh tiga mayat, kebetulan nabi isa AS beserta golongannya datang ke tempat itu, dan melihat kejadian tersebut, kata nabi isa AS: kamu harus takut kepada harta dunia, yang bisa berakhir seperti kejadian ini.

Itulah akhir kisah dari ketiga orang yang pelit, yang gila akan harta, semoga kita semua yang membaca dapat mengambil hikmah dari cerita ini, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Kisah Ul Qomah, Seorang Yang Selalu Mementingkan Istri Daripada Ibunya

Assalamualaikum teman teman kajian Muslim, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Kisah dari Ul Qomah, Ul Qomah ini adalah seseorang yang hidup dijaman Rasulullah, dia adalah seorang yang giat dalam beribadah, berpuasa, dan bershodakoh, namun beliau ini selalu mementingkan istrinya dari pada ibunya, yang membuat ibunya merasa kesal, sehingga pada saat dia sekarat, dia kesusahan untuk mengucapkan syahadat, bagai mana cerita dari Ul Qomah ini, nah berikut adalah ceritanya dibawah ini.

Diriwayatkan Ul Qomah itu adalah seorang yang giat ibadahnya, dalam satu hari dia itu sakit, istrinya menyuruh orang lain untuk emnyampaikan pesan kepada Rasulullah Saw, bahwa keadaan ul qomah sedang sekarat, supaya rasulullah tau kedaan suaminya (Ul Qomah), lalu Rasulullah Saw menyuruh ammar, bilal dan suaib supaya pergi kerumah Ul Qomah Silahkan ajarkan sahadat, setelah yang tiga orang itu berangkat dan sampai kerumah Ul Qomah mereka mengajarkan sahadat, tetapi lidah Ul Qomah terkunci tidak bisa mengucapkan sahadat, lalu mereka mengutus seseorang supaya memberitahu kepada Rasulullah Saw, keadaan Ul Qomah tidak bisa mengucapkan sahadat, Rasulullah Saw bertanya apakah Ul Qomah itu masih punya kedua orangtua yang masih hidup? Jawabnya: ibunya masih ada tetapi sudah tua, setelah itu Rasulullah Saw menyuruh seseorang untuk menemui ibunya Ul Qomah, supaya datang kerumah Rasulullah, kalo tidak bisa nanti Rasulullah mendatangi ibu.

Ibunya berkata saya lebih berhak mendatangi Rasulullah lalu pergi dengan menggunakan tongkat, sesudah bertemu dengan Rasulullah Saw, oleh Rasul ditanya: ibu harus bercerita dengan jelas bagai mana keadaan putra ibu? Kata ibunya Ul Qomah dia itu banyak sholatnya banyak puasanya dan shodakohnya, kata Rasulullah Saw, Punya masalah apa ibu dengan anak ibu (Ul Qomah)? Jawabnya: saya sangat marah sama dia, kata Rasulullah Saw: memangnya kenapa? Jawabnya dia itu selalu mementingkan istrinya dan suka membuat kedurhakaan kepada saya, kata Rasulullah Saw: sesungguhnya kemaraahan ibu itu yang mengakibatkan Ul Qomah tidak bisa membaca sahadat, terus Raslullah menyuruh bilal supaya pergi untuk mengumpulkan kayu bakar supaya banyak, kata ibunya Ul Qomah untuk apa kayu bakar itu? Jawab Rasulullah Saw: untuk membakar Ul Qomah. Kata ibunya Ul Qomah: Walaupun seperti itu Ul Qomah itu anak saya, saya tidak akan tega melihat anak saya dibakar, sabda Rasulullah Saw: hei ibu siksa Allah itu lebih berat dan langgeng, kalo ibu mau Ul Qomah dimaafkan oleh Allah, ibu harus merihokan kepada Ul Qomah, demi dzat yang menguasai diriku, tidak akan bermanfaat shlatnya, puasanya, dan shodakohnya, selagi ibu masih marah kepada Ul Qomah setelah itu ibunya Ul Qomah bercerita hei Rasulullah: saya menyaksikan kepada Allah tala dan para malaikatnya, dengan yang hadir disini dari golongan muslimin, sesungguhnya saya merasa ridho kepada anak saya (Ul Qomah), Rasulullah Saw berkata: hei bilal kamu segera pergi menemui Ul Qomah, lihat sudah bisa membaca la ilaha illahlah apa belum? Takutnya ibunya berkata tidak sama dengan hatinya, lalu bilal pergi dan mendengan Ul Qomah Membaca sahadat, kata bilal sesungguhnya kemarahan ibunya yang menyebabkan Ul Qomah tidak bisa membaca sahadat, dan keridhoan ibunya yang melancarkan lidah Ul Qomah untuk mengucapkan sahadat, setelah itu Ul Qomah meninggal dihari itu.

Rasulullah Saw meghadiri sampai Ul Qomah dikubur, setelah selesai dikubur Rasulullah berkata sambil berdiri di pinggir kuburan, hei sahabat muhajirin dan ansor, siapa saja yang suka mendahulukan istrinya daripada ibunya, tetep kepada dirinya laknat Allah dan malaikatnya dan semua manusia, Allah tidak akan menerima amal fardhu dan sunnah nya, kecuali bertaubat kepada allah azawajalla, terus berbuat baik kepada ibunya dan minta keridhoan darinya. Keridhoan Allah itu ada pada keridhoan orang tua dan murka Allah itu ada dari mukanya orang tua.

Nah itulah Kisah Dari Ul-Qomah yang hidup dijaman rasulullah, dalam kisah ini semoga kita dapat mengambil hikmah untuk memperkuat iman kita, jangan sekali kali kamu menyakiti orang tua wahai saudaraku, mungkin jika sudah terlambat maka mintalah pengampunan dari kedua orang tua, sesungguhnya ridho allah ada padakeridhoan orang tua, untuk kisah ini saya cukupkan sampai disini, sampai jumpa dalam cerita selanjutnya, tentunya jika penulis dari blog ini berumur panjang, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Batasan Mengangkat Kedua Tangan Ketika Takbiratul-Ihram

Assalamualaikum teman teman kajian muslim, apakah kalian tahu batasan mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul ihrom? Nah jika belum tahu artikel ini akan membahas batasan mengangkat tangan pada saat takbiratul ihram, jika yang sudah tau silahkan baca juga siapa tau mendapat wawasan baru dari artikel ini https://www.kajianmuslim.net/2019/03/batasan-mengangkat-kedua-tangan-ketika.html

Untuk hadits mengangkat tangan ini terdapat dua hadits, Hadits yang pertama dari Malik bin al-Huwairit dan yang kedua dari HR al-Bukhari dan Muslim, untuk lebih jelasnya saya sudah menuliskan haditsnya dibawah ini.

PERTAMA: Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan daun telinga, Berdasarka Hadits:

Dari Malik bin al-Huwairit apabila rasulullah Sawbertakbir, ia mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan telinganya.

Ketika Rukuk’ Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya.

Ketika bangkit dari rukuk Rasulullah Saw mengucapkan: samiallahuliman hamidah (Allah mendengar orang yang memujinya) beliau melakukan seperti itu (Mengangkat tangan hingga sejajar dengan telinga). (HR Muslim).

KEDUA: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, berdasarkan hadits:

“Sesungguhnya Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya ketika ia membuka (Mengawal) Shalat”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Nah teman teman itulah batasan mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul-ihram, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua yang berkunjung ke blog ini, terutama yang belum tau tentang batasan mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram ini, jika merasa bermanfaat silahkan share artikel ini kepada teman, sahabat, kerabat dan keluarga, untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini akhir kata saya ucapkan wasalam sampai jumpa di artikel sebelumnya.

Posisi Mengangkat Kedua Tangan Pada Saat Shalat

Assalamualaikum teman teman, ini adalah artikel yang membahas tentang posisi mana sajakah untuk mengangkat tangan pada saat shalat, mungkin saja ada dari teman teman yang tidak mengetahui aturan ini pada saat shalat, nah kali ini tentunya kajian muslim akan memhasasnya untuk menambah wawasan kita pada saat shalat, untuk lebih jelasnya berikut artikelnya dibawah ini https://www.kajianmuslim.net/2019/03/posisi-mengangkat-kedua-tangan-pada.html

Namun sebelum itu jika berkenan silahkan baca juga artikel sebelunya yang saya publiskan di blog ini, artikel sebelumnya membahas tentang Doa sebelum salam, Nah mari kita kebali lagi ke pokok pembahasan artikel ini.

Mengangkat kedua tangan pada saat shalat itu ada 4 posisi, nah berikut ini posisi-posisi mengangkat tangan pada saat shalat:
1. Ketika takbiratul ihram
2. Ketika akan rukuk
3. Ketika bangun dari rukuk
4. Ketika bangun dari tasyahud awal

Semua aturan ini tentu tidak semena semena saya tuliskan, saya mengutip ini tentu berdasarkan dari hadits HR al-Bukhari, untuk lebih jelasnya berikut dibawah haditsnya:

Dari Nafi’ sesungguhnya apabila ibnu umar memulai shalat, ia bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. ketika rukuk’ ia mengangkat kedua tangannya. ketika ia mengucapkan “Sami allahuliman hamidah” Artinya: “Allah mendengar siapa yang memujinya” ia mengangkat kedua tangannya. ketika bangun dari dua rakaat (Tasyahud Awal), ia mengangkat kedua tangannya”. (HR al_Bukhari).

Nah itulah hadits posisi mengankat kedua tangan pada saat shalat, mudah mudahan teman teman yang membaca artikel ini dapat menjadikan manfaat dan juga menambah wawasan tentang aturan shalat agar shalat kita lebih dekat lagi dengan kesempurnaan, semoga kita semua dapat mendapatkan rahmat Allah Swt, Nah untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Doa Yang Lain Sebelum Salam, Antara Tasyahud Dan Salam

Assalamualaiku wr wb, pada kesempatan kali ini saya akan mempaparkan doa yang lain sebelum salam, di antara tasyahud dan salam, dengan membaca doa ini mudahmudahan allah dapat mengampuni doa kita yang sudah lalu dan yang akan datang, dosa yang kita sembunyikan dan doa yang kita tidak ketahui, kita serahkan semuanya kepada allah karena dialah yang maha mengetahui semua dosa dari diri kita https://www.kajianmuslim.net/2019/03/doa-yang-lain-sebelum-salam-antara.html

Dan mudah mudahan tulisan ini juga dapat bermanfaat buat teman teman semuanya, tanpa panjang lebar berikut doanya saya paparkan dibawah.

BERIKUT DOANYA

ARTINYA: “Antara tasyahud dan salam, Rasulullah Saw mengucapkan “Ya Allah, ampunilah aku, dosa yang telah lalu dan dosa belakangan, dosa yang telah aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, perbuatan berlebihanku, dosa yang engkau lebih mengetahuinya daripada aku, engkau yang pertama dan engkau yang terakhir. tiada tuhan selain engkau”. (HR. Muslim).

Nah teman-teman itulah doa yang lain sebelum salam, mudah mudahan dengan membaca doa ini dosa kita dapat di ampuni aleh allah swt, untuk artikel ini saya cukupkan sampai disini, ikuti terrus update artikel di blog ini ya, akhirkata saya ucapkan wasallam.