Hadits Arbain Ke 12 Meninggalkan Perkara Yang Tidak Bermanfaat

Hadits arbain ke 12 menjelaskan tentang meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, tak terasa penjelasan tentang hadits arbain ini sudah mencapai penjelasan hadits yang ke 12, dalam hadits ini kita akan di tuntun agar tidak melakukan hal yang tidak ada manfaatnya dalam agama islam, sebelum masuk ke pembahasan jangan lupa bacajuga artikel sebelumnya tentang hadits arbain ya, artikel sebelumnya membahas tentang perintah untuk meninggalkan hal yang meragukan dan mengerjakan hal yang diyakini, ok balik lagi ke pembahasan utama.

Apa sih perkara yang dimaksud tidak bermanfaat bagi islam? Hal yang tidak bermanfaat bagi islam adalah perkara yang tidak ada manfaatnya untuk diri sendiri, dunia, maupun akhirat, dalam kasus ini jika pandangan kita meyakini bahwa perkara yang akan dilakukan itu tidak bermanfaat sebaiknya kita berhenti dan tidak melakukannya, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah hadits arbain ke 12.

HADITS ARBAIN KE 12

LATINNYA:
AN ABII HUROIROTA RODHIALLAHU ‘ANHU QOOLA QOOLA ROSULULLAAHI SAW MIN HUSNI ISLAAMIL MAR I TARKUHU MAALAA YA’NIIHI HADIITSUN HASAN. ROWAAHUTTIRMIDZIY YAWAGHOIRUHU HAAKADZAA.

ARTINYA:
Dari abu hurairah Radiallahu Anhu, dia berkata Rasulullah Shalalahualaihi Wasalam berkata: Ciri dari orang yang islamnya baik yaitu meninggalkan perkara yang tidak ada faedahnya (Tidak ada manfaat). Ini adalah Hadits hasan Riwayat dari Imam Tirmidzi dan yang lainnya.

PELAJARAN
Ciri dari orang yang islamnya baik adalah ia selalu melaksanankan kewajiban sebagai orang muslim, dengan mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, ini adalah satu hal yang pasti jika mau menilai kebaikan dari seorang muslim.

Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, seorang muslim yang baik tentu dia selalu meninggalkan perkara yang tidak ada faedahnya, dirinya selalu menyibukan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, beribadah, membantu orang, belajar dan lain sebagainya yang dapat bermanfaat bagi dirinya, orang-orang disekitarnya, perkara dunia maupun akhirat.

TIPS
Bagai mana jika kita ingin menjadi seorang muslim yang baik, secara praktek tentu akan sangat sulit sekali terutama bagi orang-orang yang mulai menemukan dan menempuh jalan yang lurus (mendapat hidayah dari Allah), tips disini tidaklah ilmiah namun bagi teman-teman yang baru mendapatkan hidayah dari Allah, mungkin bisa mempraktekannya.

Lakukan apa yang diperintahkan oleh agama islam, Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji. hal yang sudah saya sebutkan itu adalah yang disebut dengan rukun islam, dalam prakteknya akan sangat sulit sekali bagi orang yang pertama melakukannya, akan tetapi lambat laun akan terbiasa, cobalah untuk bersabar dan terus melakukan apa yang diperintahkan, jika memang teman-teman tidak tau bagai mana melakoni ke lima rukun islam di atas, alangkah baiknya tema-teman menemui ustadz setempat, itu adalah langkah yang sangat baik sekali untuk memdapatkan pelajaran.

Menjauhi apa yang dilarang oleh agama islam, contohnya memakan makanan yang haram, menjahili orang, berbuat jahat, mencuri, riba, dan lain sebagainya, perkara yang dilarang oleh agama islam itu ada banyak sekali, jika teman-teman belum mengetahuinya silahkan pelajari perkara-perkara apa saja yang dilarang oleh agama islam.

Cobalah untuk membuat agenda aktivitas dimana hal yang akan kita lakukan dalam sehari tercatat, dalam istilah masa kini itu disebut dengan me manage waktu, catatlah aktivitas pada sebuah kertas, mencatat hal-hal yang bermanfaat bagi diri kita, dunia dan akhirat, jauhi perkara yang tidak ada manfaatnya, sibukan diri dengan aktivitas agar kita bisa terjauh dari hal yang tidak ada manfaatnya tersebut.

Nah mungkin dalam hadits ini hanya ini yang dapat kami terangkan, silahkan bagikan artikel hadits arbain ke 12 ini jika menurut teman teman bermanfaat, janganlupa subscribe juga blog ini ya untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami.

Hadits Arbain Ke 11 Tinggalkan Yang Meragukan Dan Kerjakan Hal Yang Diyakini

Hadits Arbain – Tak terasa kita sudah memasuki pembahasan hadits arbain yang ke 11, hadits arbain ini penjelasannya sangat singkat namun mengandung makna yang sangat penting dalam islam, isi kandungannya adalah meninggalkan hal yang meragukan dan mengerjakan hal yang diyakini, sebenarnya penjelasan tentang syubhat (Ragu-ragu) sudah sedikit kita bahas pada hadits arbain ke 6, jika teman-teman penasaran silahkan baca hadits arbain ke 6.

Walaupun penjelasannya sangat singkat tidak menutup kemungkinan penjelasan haditsnya akan sedikit pula, dalam islam itu sering sekali ada keterkaitan, urayan furuq (Cabang) yang membuat penjelasan hadits ini terkait dengan hadits yang lainnya, nah untuk lebih jelasnya berikut haditsnya dibawah ini.

HADITS ARBAIN KE 11

LATINNYA:
AN ABII MUHAMMADIN HASANIBNI ALIYYINBI ABII THALIBIS SIBNTHI ROSUULILLAAHI SHALALAHU ALAIHI WASALAM WAROIHAA NABIHII RODHIALLAHU ANHUMAA QOOLA HAFIDZTU MIRROSUULILLAAHI SHALALAHUALAIHI WASALAM DA’MAA YARIYBUKA ILAAMAA LAYARIYBUKA ROWAAHUT TIRMIDZIY YUWANNASA IYYUWAQOOLATTIRMIDZIY YUHADIYTSU HASANUSH SHOHIIH.

ARTINYA:
Dari abu muhammad hasan bin ali bin abi tholib, cucu Rasulullah Saw dan kesayangannya Radiallahu Anhuma, dia berkata: Aku telah hafal sebuah hadits dari Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasalam: Tinggalkan apa yang membuat kamu ragu dan kerjakan hal apa yang tidak membuatmu ragu. Yang meriwayatkan hadits ini adalah imam Tirmidzi dan Nasa’i dan Imam Tirmidzi berkata hadits di atas adalah hadits hasan shahih.

PENJELASAN
Tinggalkan hal yang meragukan, hal yang meragukan itu sangat banyak sekali, walaupun dalam islam, banyak sekali hal-hal yang tidak ada penjelasannya dalam hukum ataupun dalam Riwayat, seperti contoh makanan: Belalang dan hal lainya yang tidak ada penjelasan atas halal, haramnya hal tersebut, dalam hal ini akan sangat berat sekali untuk membuat keputusan dikarenakan tidak adanya penjelasan tetang hal tersebut, disinilah akan timbul keraguan bagi kita, lanjut ke pembahasan hadits arbain ke 11, jika memang hal tersebut membuat kalian ragu maka seperti apa yang di jelaskan dalam hadits di atas sebaiknya kita meninggalkannya.

Lantas Apakah ada keuntungan jika kita meninggalkan hal yang meragukan tersebut, sementara memang tidak ada penjelasan tentang haramnya hal seperti contohnya makanan tersebut? dalam masalah ini sebaiknya kita kembali ke pembahasan hadits yang ke 6, bagai mana jika kita meninggalkan perkara yang meragukan, dalam hadits arbain ke enam disebutkan: Barang siapa yang meninggalkan subhat maka dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan barang siapa yang melakukan subhat maka lama-lama dia akan melakukan hal yang haram.

Sesungguhnya jika memang perkara tersebut ada hukumnya, dalam artian ada riwayat yang menerangkan tentang Halalnya hal tersebut, maka tidak akan ada sedikitpun keraguan dalam hati seorang muslim.

Lantas bagai mana jika hal yang meragukan itu berbenturan dengan keyakinan kita? dalam hal ini pilihlah yang diyakini.

KEUTAMAAN
Keutamaa hadits arbain di atas tentang meninggalkan hal yang syubhat adalah untuk melatih diri agar tidak melakukan perkara yang meragukan sehingga kita dapat menangkal bisikan-bisikan syetan yang selalu berbisik dalam hati, ini semua tentu akan membawa banyak sekali manfaat baik didunia maupun di akhirat nanti.

Nah itulah pembahasan tentang hadits arbain ke 11 yang membahas tentang meninggalkan hal yang meragukan dan mengerjakan hal yang diyakini, semoga teman-teman yang membaca artikel ini dapat menGerti apa yang kami jelaskan, jangan lupa baca juga hadits arbain ke 10 ya, yang membahas tentang rizki yang baik dan halal.

silahkan share / bagikan artikel ini kepada teman, kerabat dan keluarga jika menurut sahabat bermanfaat, jangan lupa subscribe juga ya blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, kolom subscribe terdapat di bawah artikel.

Hadits Arbain Ke 10 Rizki Yang Baik Dan Halal Adalah Syarat Diterimanya Doa

Tahukah kalian bahwa ada beberapa syarat yang dapat membuat doa-doa kita terkabulkan, hal-hal tersebut diantara lain adalah makanan dan minuman yang halal serta pakaian dan pekerjaan yang halal pula, nah hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap terkabulnya doa yang kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala, semua keterangan yang kami sebutkan di atas tentu saja sesuai hadits yang ada, tepatnya hadits yang akan menjadi pembahasan kita kali ini yaitu hadits Arbain ke 10 tentang rizki yang baik dan halal adalah syarat diterimanya doa.

Nah berikut ini adalah hadits arbain ke 10 kami tuliskan di bawah ini, janganlupa baca juga artikel sebelumnya yang membahas tentang hadits arbain ke 9 yang menjelaskan perintah sesuai dengan kemampuan.

HADITS ARBAIN KE 10

LATINNYA:
AN ABII HURAIRATA RADIALLAH HU ‘ANHU QOOLA ROSUULULLAAHI SAW, INNALLAAHA TA’AALA THOYYIBULLAYAQBALU ILLA THOIBAN WAINNALLAAHA AMAROL MU MINIINA BIMAA AMAROBIHIIL MURSALIINA FAQOOLA TA’AALAA YAA YAHUU ARRUSULUKULUU MINNATH THOYYIBAN TIWA’MALUU SHOOLIHAN. WAQOOLAYAA YAHHU ALLADZIINA AAMANUU KULUU MINGTHOYYIBAATI MAARIZAQNAAKUM. TSUMMA DZAKAROJULAYUTHIILUS SAFARO AS’TSA AGHBARO YAMUDDU YADAIHI ILASSAMAA I YAAROBBU YAA ROBBU WAMATH’AMUHU HAROOMUW WAMASY ROBUHU HAROOMUW WAMALBASUHU HAROOMUW WAGHUDZIYA BILHAROOMI FAANNAA YUSTAJAABULAHUU, ROWAHUMUSLIM.

ARTINYA:
Diriwayatkan dari abu hurairah Radiallahu Anhu, dia berkata Rasulullah Saw Bersabda: Sesungguhnya Allah itu baik, Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa yang diperintahkan kepada para rasul dengan firman Allah ta’ala “Hei para Rasul makanlah kalian dengan yang baik-baik dan beramal sholehlah kalian, dan Allah berfirman: Hei orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari yang baik-baik dengan apa yang telah Allah rizkikan kepada kalian. Terus Rasulullah menyebutkan seorang laki-laki dari perjalanan yang jauh, yang kusut yang penuh dengan debu dia mengangkat dua tangannya ke langit “Wahai tuhanku” Wahai tuhanku, sedangkan makanan dia dari yang haram dan minumannya juga dari yang haram begitupula pakaiannya dari yang haram dan apa kebutuhan dia dari yang haram, kalo keadaanya seperti itu bagai mana mau terkabul atas doa yang telah ia panjatkan. Yang meriwayatkan hadits di atas adalah imam Muslim.

PENJELASAN
Allah itu baik maha pengasih, maha penyayang dan maha pengabul, barang siapa yang memohon kepadanya tentang sebuah perkara tentu dia akan mengabulkannya jika ketentuan-ketentuan yang sudah Allah tetapkan dan perintahkan telah kita laksanakan seperti perintah melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala laranganya.

Allah tidak menerima kecuali yang baik, maka dari itu supaya doa, amal dan perbuatan baik kita diterima oleh allah janganlah membuat keburukan, jika kita melakukan segala perkara yang buruk dan segala larangan yang telah Allah tetapkan, maka mungkin saja hal inilah yang membuat tidak terkabulnya doa yang telah kita panjatkan.

Makanlah kalian dengan yang baik-baik, dalam penjelasan kata ini kita diperintahkan untuk memakan makanan yang baik-baik dalam artian makanan itu tidak dibuat dari bahan yang haram, dan bukan dari hasil uang yang haram pula, maka dari itu jauhilah makanan dan minuman yang haram contohnya khamr (minuman keras), daging babi, anjing, segala sesuatu yang bertaring dan berbisa, hewan yang hidup di dua alam seperti kepiting, katak, buaya, biyawak, dan masih banyak lagi, serta jauhi juga hasil rizki yang haram dan pakaian yang dibeli dari rizki yang haram.

Beramal sholehlah dengan cara bersedekah, membantu orang yang sedang kesulitan, berbuat baik dengan tujuan meringankan beban orang lain tanpa berharapnya sebuah balasan, sesuatu perbuatan yang mendatangkan manfaat bagi dirikita dan orang lain.

Seperti yang sudah diceritakan dalam hadits di atas oleh Rasulullah tentang seorang laki-laki yang sedang berada dalam perjalanan yang sangat jauh, dia berdoa kepada Allah akan tetapi rizki, makanan, minuman, pakaian yang dia dapatkan dari hasil yang haram, tentulah doa nya tak terkabul.

BEBERAPA SEBAB TERKABULNYA DOA

Seseorang yang sedang dalam perjalanan yang sangat jauh (Safar)
Meminta permohonan dalam keadaan yang sangat membutuhkan, dalam keadaan terdesak.
Meminta dengan mengadahkan tangan kita ke atas
Memanggil Allah dengan menyebut YAA RABBII, atau dengan menyebut nama dan sifatnya yang terdapat dalam Al-maulhusna, kemudian mintalah pertolongan dan perkara yang kalian hendaki.

Nah itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 10 yang dapat kami paparkan di halaman ini, semoga dapat bermanfaat buat teman teman, bagikan artikel ini kepada kerabat dan teman dekat agar lebih bermanfaat, janganlupa subscribe juga blog ini, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 9 Melaksanakan Perintah Sesuai Dengan Kemampuan

Assalamualaikum sahabat, pada kesempatan penulisan hadits arbain ini kita sudah memasuki ke hadits Arbain yang ke 9 yang menerangkan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, hadits ini diriwayatkan dari abi hurairah abdirahman bin shokhrin radiallahu anhu, untuk haditsnya berikut dibawah ini.

HADITS ARBAIN KE 9

LATINNYA:
AN ABII HURAIRATA ABDIRRAHMAANIB NI SHOKHRIRADHIALLAAHU ANHU QOOLA SAMI’TU RASUULALLAAHI SAW YAQUULU: MAA NAHAITUKUM ‘ANHUFAAJTANIBUU HUMAAA AMARTUKUM BIHII FAATUUMINHU MAS TATHO’TUM FAINNAMAA AHLAKALLADZIINA MINGQOBLIKUM KASROTUMASAA ILIHIM WAKHTILA FUHUM ‘ALAA ANIBYAAIHIM. ROWAAHULBUKHOORIYYU WAMUSLIM.

ARTINYA:
Diriwayatkan dari abi hurairah Abdirahman bin shokhrin Radiallahu Anhu, Dia berkata saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Apa yang dilarang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang diperintahkan bagi kalian maka laksanakan semampu kalian, maka sesungguhnya kehancurnya orang-orang sebelum kalian itu karena orang-orang itu banyak bertanya (Yang tidak ada gunanya), dan pertentangan mereka terhadap nabi-nabinya. Yang meriwayatkan Hadits di atas yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim.

PELAJARAN
Nag seperti apa yang telah disebutkan dalam hadits di atas, berikut ini sedikit penjelasan tentang pelajaran yang terkanduung didalamnya.

1. Apapun yang sudah Rasulullah Shalalahualaihi wasalam larang maka jauhilah, sesungguhnya dalam perintah untuk menjauhi larangan yang sudah rasulullah perintahkan itu tak lain adalah untuk kebaikan kita sendiri, karena dalam hal ini rasulullah sudah mengetahui dampak dari perbuatan yang dilarang tersebut, maka patutlah kita bersyukur kepada Allah Swt yang sudah menurunkan pemimpin untuk memberitahukan kepada kita tentang bahaya dari hal-hal yang seharusnya tidak kita kerjakan dan lakukan tersebut.

2. Apapun yang diperintahkan kepada kalian maka laksanakanlah, dalam kata ini siapapun diantara kita yang tidak mampu melaksanakan perbuatan yang telah diperintahkan maka laksanakanlah semampu kalian, perkataan ini ditunjukan kepada perbuatan sunah, untuk perbuatan yang wajib seperti shalat 5 waktu tentulah harus dilaksanakan.

3. Ada banyak sekali kaum yang hancur sebelum masa Rasulullah, itu semua salah satunya disebabkan karena mereka sering bertanya hal yang tidak ada gunanya, selalu menyelisih perintah para nabi-nabinya.

Nah teman teman itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 9 yang menjelaskan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, dalam hal ini jika memang kita ingin bisa melaksanakan perintah perintah tersebut cobalah untuk membuat persaingan, berlomba-lomba siapa yang paling ta’at dalam melakukan ibadah, namun tentusaja dalam hal persaingan yang fositif, namun jika memang kita tidak bisa bersaing dengan orang-orang hebat, ulama-ulama, maka bersainglah dengan orang-orang disekitar kita yang memiliki keadaan yang sama.

Untuk penjelasannya saya cukupkan sampai disini, jika menurut kalian pembahasan dalam artikel ini bermanfaat silahkan untuk membagikan artikel ini kepada teman kerabat dekat, janganlupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami ya, kolom subscribe terdapat tepat dibawah artikel ini, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 8 Memerangi Manusia Yang Tidak Sholat Dan Zakat

Assalamualaikum wr wb – Kepada para pembaca pembahasan kita kali ini sudah memasuki hadits arbain yang ke 8, isi dari pembahasan hadits arbain ke 8 ini menjelaskan tentang memerangi manusia yang tidak melakukan shalat dan tidak mengeluarkan zakat meski rizki yang ia peroleh sudah melebihi dari nishab, oh ia jangan lupa baca juga hadits ke 7 yang membahas tentang Agama adalah nasihat.

Kenapa orang yang meninggalkan shalat dan orang yang tidak mengeluarkan zakat harus diperangi? mari kita bahas sedikit terlebih dahulu tentang meninggalkan shalat dan zakat ini, menurut jumuhur ulama meninggalkan shalat amatlah berbahaya karena sudah berani meninggalkan hal yang telah diwajibkan begitu pula dengan zakat.

Sebagian ulama ada yang beranggapan bahwa orang yang meninggalkan shalat bukanlah orang muslim bahkan para shahabat Rasulullah sekalipun beranggapan hal yang sama, maka dari itu kenapa dalam hadits ini memerintahkan untuk memerangi orang yang tidak shalat dan tidak melakukan zakat karena konsekuensinya sangatlah berat.

Nah berikut ini adalah hadits arbain yang kedelapan yang membahas tentang memerangi manusia yang tidak melakukan shalat dan zakat.

LATINNYA:
ANIBNI UMARO RIDHIALLAAHU’ANHUMAA ANNAROSUULALLAHI SHALALAHUALAIHI WASALAM, QOOLA UMIRTU AN UQOOTILANNAASA HATTA YASY HADUU ALLA ILAAAHA ILLALLAAHU WA ANNA MUHAMMADARROSULULLAAHI WAYUQIIMUUSH SHOLATA WAYUTUZZAKAATA FAIDZAAFA’ALUU SZAALIKA A’SHOLUU MINNI DIMAA AHUM WA AMWALAHUM ILLAA BIHAQQIL ISLAAMI WAHISAABUHUM ‘ALALLAAHI TA’ALAA. ROWAHULBUKHARIYYU WAMUSLIM.

ARTINYA:
Diriwayatkan dari ibnu umar Radiallahu Anhuma, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga bersaksi (Meyakinkan) orang-orang itu sesungguhnya tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu utusan Allah, Dan yang mendirikan shalat, dan yang memberikan zakat, maka dimana orang-orang itu sudah melaksanakan semuanya, maka akan terjaga darah-darahnya mereka dan hartanya mereka dariku kecuali dengan hak islam, dan Allah ta’ala yang akan menghisab mereka. Yang meriwayatkan hadits diatas adalah imam Bukhari dan Imam Muslim.

PENJELASAN
Dalam hadits ini walaupun pembahasannya tentang memerangi orang yang tidak shalat dan zakat namun ada banyak sekali kata-kata yang menyangkut kepada hadits lainnya sehinnga hadits ini saling terkait satu sama lain, maka untuk memahaminya bagi orang awam tidak bisa hanya membahas satu hadits ini saja, kata yang terkait dengan hadits lain seperti contohnya:

Syahadat: (Meyakinkan), maksud dari meyakinkan ini adalah mengucapkan dua kalimah syahadat, meyakini bahwa tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.

Mengucapkan syahadat ini tidak bisa hanya dengan lisan yang terucap saja, dalam hal ini kita harus benar benar meyakini ucapan kita dari hati juga, tidak bisa hanya dengan ucapan saja, apalagi ucapan yang penuh dengan keraguan dan hati yang tidak yakin.

Mendirikan Shalat dan menunaikan zakat: dalam hadits ini menyatakan bahwa orang yang tidak shalat dan zakat harus diperangi hal ini tidak berlaku bagi rakyat jelata, maksud dari perkataan ini hanya ditunjukan kepada imam dan para pemimpin.

KESIMPULAN
Ke 3 Pembahasan di atas termasuk kepada rukun Islam, barang siapa yang mengerjakan ke 3 rukun islam yang dijelaskan di atas maka orang itu tidak keluar dari agama islam kecuali jika ada hukum-hukum islam yang dilanggar seperti memateni orang dan yang lainnya.

Nah itulah pembahasan tentang hadits arbain ke 8 yang menjelaskan tentang memerangi manusia yang tidak shalat dan zakat, silahkan bagikan kepada teman kerabat dan yang lainnya jika menurut kalian hadits ini bermanfaat, jangan lupa subcribe juga ya blog ini untuk mendapatkan updatean terbaru dari kami, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 7 Menerangkan Tentang Agama Adalah Nasihat

Assalamulaikum penjelasan kali ini masih meliputi tentang hadits arbain, pada kesempatan kali ini kita sudah masuk kepada pembahasan hadits arbain yang ke 7 yang mana hadits ini menjelaskan tentang Agama adalah nasihat, pada dasarnya kita sebagai orang islam dan orang yang takluput dari perbuatan dosa dan sering kali salah arah tentu saja akan sangat membutuhkan nasihat, nasihat yang telah di abadikan oleh Allah melalui Al-Quran dan nasihat yang dikemukakan oleh Rasulullah saw itu adalah nasihat yang sangat penting sekali tentunya, nah bagai mana kita dapat mengetahui nasihat-nasihat tersebut, jawabannya belajarlah Al-Quran dan hadits.

Jalankan semua perintahnya dan jauhi segala larangannya, itu sudah sangat jelas sekali, banyak ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan tentang itu dal bisa dijadikan sebagai nasihat tentunya, jika memang kita tidak bisa mengartikan bahasa arab dalam Al-Quran datanglah ke para Ustadz yang bisa mengartikannya dan belajarlah lebih banyak lagi, janganlupa baca juga Hadits arbain ke 6 ya, hadits arbain ke 6 menjelaskan tentang bid’ah, untuk hadits arbain yang ke 7 berikut di bawah ini.

LATINNYA:
An abii ruqoyyata tamiimibni awsid daariyyi rodhiyallahu anhu, annannabiyya SAW, Qoola: Laddiinunnashiihatu. Qulnaa liman? Qoola lillahi walikitaabihii warosuulihii wali a immatil muslimiina wa’aamatihim. Rowaahu Muslim.

ARTINYA:
Diriwayatkan dari abi ruqoyah, Tamim bin Aus adzari Radiallahu Anhu, Sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda: Agama itu nasihat. Pada saat itu kami semua bertanya: Untuk siapa? Jawab Rasulullah: Bagi Allah dan kitab-kitabnya Allah dan Rasulnya Allah dan kepada imam-imam muslimin dan kepada orang awam umat islam pada umumnya. Yang meriwayatkan Hadits di atas yaitu imam Muslim.

Nasihat adalah hal yang sangat penting yang di ucapkan melalui ungkapan rasa kepedulian untuk mengajak seseorang yang sudah jauh melangkah kepada jalan yang salah, nasihat ini tentu bertujuan membawa kebaikan kepada orang yang yang dinasihati.

Menasihati orang lain bukan berarti kita jauh lebih baik daarinya, akan tetapi ini akan sangat berguna untuk saling mengingatkan bahwa dia sedang berada dalam arah yang salah, ini juga akan berguna untuk dirikita jika mungkin saja kita dimasa yang akan datang bisa terjerumus kejalan yang salah, tentunya dalam keadaan yang seperti itu kita akan membutuhkan sekali nasihat dari orang lain bukan, agar jalan yang kita tuju tidak berada pada jalan yang salah yang mungkin saja dapat merugikan orang lain.

Terlebih lagi tentang nasihat ini Rasulullah Saw telah menjadikan nasihat ini bagian dari agama, beliau adalah seorang rasul yang sangat berhati-hati dalam memberikan pengajaran ataupun nasihat-nasihat maka dari itu ketika beliau menyampaikan sesuatu, beliau selalu mengucapkan apa yang di sampaikan dari hal yang penting berlanjut kehal yang lebih penting, kemudian menyampaikan riciannya agar para shahabat dapat mengerti apa yang disampaikan dengan sangat jelas, dan apa yang sudah disampaikan oleh Rasulullah Saw telah ditulis dalam Hadits-Hadits termasuk hadits Arbain yang ke 7 ini.

KESIMPULAN
Kesimpulannya menasihati dan dinasihati itu adalah sebuah keterikantan dari manusia yang tidak bisa dilepaskan, karena itu kita sebagai manusia tidak bisa hidup seorang diri, maka dari itu salinglah menasihati satu sama lain, agar kehidupan kita bisa berada pada kehidupan yang lebih baik lagi sebagai seorang manusia dan sebagai seorang pembelajar dari Al-Quran, para nabi dan Rasul yang sudah Allah tunjuk dan turunkan kebumi sebagai penerang kehidupan, maka patutlah kita bersyukur atas semua itu.

Dari penjelasan tentang hadits Arbain ke 7 ini semoga teman-teman mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat dekat serta keluarga untuk saling mengingatkan dan membaca dari pentingnya sebuah nasihat, jangan lupa Subscribe juga blog ini untuk mendapatkan update terbaru yang kami tuliskan.

Mungkin hanya sampai disini yang dapat kami jelaskan tentang hadits Arbain ke 7 ini, nantikan update selanjutnya ya, Akhirkata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 6 Menerangkan Tentang Syubhat Kitab Arbain An Nawawiyah

Assalamualaikum, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang hadits arbain ke 6, hadits arbain ke enam ini menerangkan tentang syubhat, pertama-tama biar kami jelaskan tentang syubhat terlebih dahulu, barang kali masih ada di antara teman teman yang tidak tahu dengan syubhat ini, Syubhat adalah kata atau istilah dalam agama islam yang menyatakan tentang sesuatu yang masih ragu-ragu (samar-samar) akan kehalalan ataupun ke haramannya, untuk masalah syubhat ini kita tidak lah boleh mengambil tindakan yang sembrono, misalnya contoh: jika memang ada makanan yang meragukan haram atau tidak karena tidak ada hukum yang menjelaskan tentang halal haramnya makanan itu, nah dengan adanya masalah ini seharusnya ada penelitian lebih lanjut oleh para pakar ulama, sehingga dapat mengambil tindakan dihalalkan ataukah diharamkannya makanan itu.

Jika memang sudah ada penelitian dari pakar ulama namun hasilnya masih samar-samar maka lebih baik hal itu kita jauhi, itu sesuai dengan yang dikatakan pada hadits arbain ke 6 ini, jika masih samar-samar maka jauhilah, dan ketahuilah barang siapa yang telah menjauhi perkara syubhat maka dia telah menyelamatkan agamanya, untuk lebih jelasnya silahkan baca haditsnya dibawah ini, janganlupa juga baca hadits arbain ke 5 ya, hadits arbain ke 5 menjelaskan tentang bid’ah.

LATINNYA:
An abii abdillaahinnu’maa nibni basyiirin rodhiallaahu ‘anhumaa Qoola sami’tu rosuulallaahi Salallaahu ‘alaihi wasalam, yaquulu: innal hallabainuw wa innal harooma bainuw wabainahumaa ummuu rummasytabihaatun laya’lamuhunna kasiirumminannaasi famanittaqosy syubuhaa tifaqodis tabro alidiinihii wa’ir dhihii wamawqo’a fisy syubuhaati waqo’afiil haroomi karroo’ii yar’a hawlalhimaa yuwsyiku anniyar ta’afiihi alawainnalikulli malikin himan lawainna himallaahi mahaari muhu ala wainnafil jasadi mudhghotan idzaa shola jat sholahal jasadukulluhu waindzaa fasadat fasadal jasadukulluhu alawahiyal qolbu.

ARTINYA:
Diriwayatkan dari abi abdillah anu’man bin basir Radiallahu anhuma, Anu’man berkata saya mendengar Rasulullah Saw Bersabda: sesungguhnya halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya perkara-perkara yang subhat (Samar-samar), tidak diketahui oleh banyak orang, maka siapa orang yang menjauhi perkara subhat maka dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya, dan siapa yang berbuat subhat maka lama-lama dia akan melakukan perbuatan yang haram. Seperti seorang pengembala yang mengembala disekitar kebun yang tidak boleh dimasuki (Dilarang), maka lambat laun akan masuk ke kebun itu.
Ketahuliah sesungguhnya dari setiap raja ada larangannya , dan ketahuilah sesungguhnya larang Allah itu adalah hal-hal yang diharamkan.Dan ketahuilah sesungguhnya didalam jasad itu ada segumpal daging dimana baik daging itu maka baik seluruh jasadnya, dan dimana rusak daging itu maka rusak seluruh jasadnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati. Yang meriwayatkan Hadits di atas adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Nah itulah diatas penjelasan tentang hadits arbain ke 6 yang telah dsiriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu teman-teman dalam mempelajari hadits arbain ini yang ditulis oleh imam nawawi.

Jika menurut teman teman artikel ini bermanfaat silahkan bagikan kekrabat dan kawan-kawan agar mereka bisa tahu jugha tentang hadits ini, hadits ini adalah hadits shahih, jangan lupa subscribe juga blog ini melalui kolom yang tersedia di bawah artikel ya, akhir kata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 5 Menjelaskan Tentang Bid’ah Kitab Arbain An Nawawiyah

Assalamualaikum wr wb, Untuk pembahasan kali ini kita sudah masuk ke hadits arbain yang ke 5, Hadits arbain yang ke 5 ini membahas tentang Bid’ah, untuk masalah bidah ini di indonesia sendiri sangat ramai dibicarakan, namun tak sedikit pula yang bisa menjelaskan tentang arti sesungguhnya bid’ah ini, banyak sekali orang yang tidak faham tentang urusan bid’ah ini, sehingga terjadi banyak sekali perdebatan diantara mereka.

Namun dalam artikel ini saya tidak akan masuk ke pembahasan perdebatan tentang bid’ah, untuk artikel ini saya hanya memfokuskan untuk penulisan tentang hadits arbain yang ke 5, untuk hadits nya berikut di bawah ini.

Diriwayatkan Dari Ibunya semua orang yang beriman yaitu Ummi abdillah Aisyah Semoga meridhoi Allah kepada siti Aisyah, Aisyah berkata: Rasulullah Saw bersabada: Siapa orang yang mengada-ngada dalam agama kita (Agama Islam), Suatu perkara yang tidak ada dalam Agama, maka perkara itu ditolak.

Yang meriwaytkan Hadits Di atas Yaitu imam Bukhari dan Imam Muslim, dan dalam riwayat muslim yang lain: Siapa orang yang berbuat suatu perbuatan yang tidak ada dalam agama kita (Islam) maka perbuatan itu ditolak.

Nah itulah Hadits Arbain ke 5 tentang bid’ah, jika teman-teman ingin mempelajari tentang bid’ah nanti akan saya tuliskan artikelnya di halaman yang lain, karena akan sangat banyak sekali pembahasannya, jika menurut teman-teman artikel ini bermanfaat silahkan bagikan ke medsos dan yang lainnya, bagikan juga ke teman, krabat dekat agar mereka tahu tentang hadits arbain ini.

Untuk pembahasan kali ini saya cukupkan sampai disini, Jangan lupa subscribe blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, Akhir kata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 4 Proses Penciptaan Manusia Dan Takdir Allah

Assalamualaikum, masih dengan kami dalam pembahasan hadits Arbain, untuk pembahasan kali ini kita sudah masuk kepada hadits arbain yang ke empat, dimana isi kandungan dari hadits arbain ini adalah proses penciptaannya manusia dan takdir Allah yang sudah di tetapkan saat ruh ditiupkan oleh malaikat pada rahim seorang ibu pada saat berumur kurang lebih empat bulan, jangan lupa juga baca hadits arbain ke 3 ya, hadits arbain ke 3 membahas tentang rukun islam.

Hadits ini diriwayatkan dari Imam Bukhari Dan Imam Muslim, Tokoh-tokoh periwayat hadits yang sangat terkenal di dunia, Jika di anatara teman teman ada yang belum tahu bagai mana penciptaan atau proses diciptakannya manusia di rahim seorang ibu, maka sangat cocok sekali untuk membaca pembahasan dari hadits arbain ke 4 ini, untuk lebih jelasnya silahkan baca selengkapnya dibawah ini.

ARTINYA:
Diriwayatkan dari Abdurahman abdulah bin mas’ud Radiallahu Anhu, Abdullah bin mas’ud berkata: Rasulullah Saw bercerita kepada saya Rasul itu orang yang jujur dan orang yang terpercaya, sesunggunya setiap diantara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam setetes air mani dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian air mani itu berubah menjadi darah kental selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, dan diperintahkan malaikat dengan membawa 4 kalimat perkara yang telah ditetapkan: menetapkan rizkinya dan ajalnya dan amalnya dan celakanya atau bahagianya.

Demi Allah yang tidak ada lagi tuhan selain Allah, sesungguhnya salah satu dari kalian yakin berbuat dengan perbuatan ahli syurga, sehingga jarak diantara dirinya dan syurga itu berjarak satu sikut lagi, akan tetapi Allah telah menetapkan baginya ketentuan, Maka berbuat dia itu dengan perbuatan ahli neraka, maka masuklah dia kedalam neraka.

Dan sesungguhnya diantara kalian yakin ada yang berbuat dengan perbuatan ahli neraka, sehingga jarak diantara dirinya dan neraka tinggal satu sikut, akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan yang telah dituliskan, maka berbuat dia dengan perbuatan ahli syurga, maka masuk dia kedalam syurga. Yang meriwayatkan hadits itu Imam bukhari dan imam Muslim.

Nah itulah Hadits arbain ke 4 yang menjelaskan tentang proses penciptaannya manusia dan takdir allah yang sudah ditetapkan, adapun beberapa pelajaran yang didapat dari hadits ini diantara lain adalah:

Allah subhanahuwata’ala telah mengetahui takdir apa yang akan di alami oleh makhluknya, bahkan sebelum mereka diciptakan atau terlahir, termasuk dengan Kebahagiaan, kecelakaan, kejadian-kejadian dan lain-lain, Semuanya sudah tertulis dalam lauhul mahfuz, Lauhul mahfudz adalah tempat dimana segala rahasia yang ada dilangit dan di bumi tersimpan, termasuk dengan takdir manusia.
Kita dapat mengetahui bagai mana proses penciptaannya manusia yang bermulai dari setetes air mani, kemudian menggumpal menjadi segumpal darah, dan kemudian berubah menjadi segumpal daging, kemudian disaat berumur kurang lebih empat bulan dalam kandungan, maka ditiupkanlah ruh kepada janin itu, dan berangsur angsur tumbuh menjadi bayi selama 9 bulan lamanya, kemudian dilahirkan ke dunia lewat rahim seorang ibu.

Mungkin hanya itu yang dapat saya jelaskan pada pembahasan hadits Arbain ke 4 ini, semoga menjadi sumber pengetahuan bagi teman-teman terhadap hadits ini, baca juga hadits arbain yang lainnya di bawah ya, hadits arbain ini terdapat 40 hadits shahih yang sudah dituliskan oleh Imam Nawawi.

Bagikan artikel ini kepada teman, kerabat, keluarga jika menurut kalian bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan update artikel terbaru tentang apa yang dibahas, jika dalam pembahasan masih ada yang tidak dimengerti silahkan untuk ditanyakan kepada kami melalui contact yang sudah disediakan di menu contact, akhirkata saya ucapkan wasalam.

Hadits Arbain Ke 3 Tentang Rukun Islam Kitab Arbain An Nawawiyah

Assalamualaikum pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang hadits Arbain yang ke 3, hadits arbain yang ke 3 ini menjelaskan tentang rukun Islam, oh ia tak lupa baca juga postingan kami yang sebelumnya ya, postingan sebelumnya membahas tentang hadits arbain yang ke 2, dimana hadits arbain yang ke 2 ini menerangkan tentang Islam, Iman dan ihsan, insya Allah dapat bermanfaat terutama bagi yang belum tahu apa itu Islam, Iman dan Ihsan.

Untuk teman-teman, sudahkan kalian tahu bagai mana islam didirikan?, islam itu didirikan dengan lima perkara, Nah untuk lebih jelasnya tentang yang dimaksud dengan lima perkara tersebut berikut keterangannya terkandung dalam Hadits Arbain ke 3 karangan imam Nawawiah yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin Khatab Radhiallahu Anhuma.

HADITS ARBAIN KE 3

ARTINYA:
Diriwayatkan dari abdurahman Yaitu Abdulah Bin Umar bin Khatab Radhiallahu Anhuma, Semoga Allah meridhoi keduanya, Umar Bin Khatab Berkata: Saya mendengar dari Rasulullah Saw, Rasulullah bersabda: Islam itu didirikan dengan lima tiang:

Bersaksi (Menyakini) Sesungguhnya tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya muhammad itu utusan Allah.
Mendirikan Sholat
Memberikan zakat
Naik haji ke baitullah dan
Puasa Bulan Ramadhan

Yang meriwayatkan hadits di atas yaitu imam bukhari dan imam muslim.

Nah itulah tentang penjelasan dari Hadits Arbain ke 3 yang diriwayatkan oleh Abdurahman, semoga dengan membaca hadits ini kita dapat memperkuat tiangnya agama yang sudah lama berdiri kokoh ini, dengan mempraktekan dari kelima pembahasan di atas, seperti yang di sebutkan di atas yang pertama dengan membaca dua kalimah syahadat, yang kedua mendirikan sholat lima waktu Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Dan subuh, Ketiga mengeluarkan zakat, keluarkanlah zakat kita dan berikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya karena harta yang kita peroleh seluruhnya bukanlah milik kita, sebagian kecilnya itu adalah milik orang-orang yang berhak, ke Empat Menunaikan ibadah haji ke baitullah, (Jika Mampu), Ke lima menjalankan puasa di bulan ramadhan, tak terasa sebentarlagi kita akan bertemu kembali dengan bulan ramadhan yang penuh dengan keberkahan, mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan.

Kepada teman-teman silahkan bagikan artikel ini kepada sahabat terdekat jika memang bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini untuk menerima pemberitahuan terbaru dari kami tentang apa yang dibahas, postingan ini saya akhiri sampai disini akhir kata saya ucapkan wasalam.